Welcome To My World Blog's.Enjoy it

Translate with your language

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday 11 December 2012

Kebijakan Akhir Tahun Gubernur DKI Jakarta



            DKI Jakarta merupakan kota metropolitan yang juga merupakan ibukota dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan banyaknya masalah sosial yang sudah lama timbul yang sampai saat ini belum terselesaikan seperti banjir dan kemacetan lalu lintas Jakarta yang tak kunjung tuntas.
            Sebagai kota modern yang ada di Indonesia, permasalahan sosial seperti Banjir dan Kemacetan tentunya harus segera di atasi sesegera mungkin jika tidak ingin dampak dari masalah “ tahunan “ ini akan semakin tidak terkendali di kemudian hari.
            Dengan terpilihnya Gubernur baru DKI Jakarta Joko Widodo menggantikan Fauzi Bowo setidaknya menambah harapan akan berkurangnya dampak yang akan di timbulkan akibat 2 masalah social tersebut. Melihat kinerja pada sata Jokowi menjadi Walikota Solo, sapaan akrab Joko Widodo sebelum terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. 


 
  
            Pada saat beliau mempin kota Solo beliau berhasil memimpin masyarakat Solo menjadi masyarakat yang peduli akan lingkungan sekitar,dengan tidak membuang sampah ke sungai Bengawan Solo dan sungai – sungai lainnya, serta pada saat akhir pecan Jokowi aktif turun ke jalan bersepeda bersama masyarakat Solo untuk mengurangi emisi gas buang yang di timbulkan akibat kendaraan bermotor.
            Melihat keberhasilan Jokowi memimpin kota Solo dan merubah gaya hidup masyarakatnya menjadi peduli akan lingkungan sekitar, Jokowi berencana menerapkan kebijakan serupa di DKI Jakarta, untuk masalah Banjir, rencananya beliau akan mengembalikan kembali atau menormalisasi kali – kali yang berada di Jakarta seperti kali ciliwung,pesanggrahan dan yang lainnya agar bebas sampah yang menjadi sumber utama penyebab banjir selain curah hujan yang tinggi.
            Untuk masalah kemacetan,beliau belum lama ini mengumumkan rencana kebijakan baru untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan sistem Plat nomor ganjil genap, maksud dari sistem tersebut adalah jika kendaraan yang memiliki nomor plat akhir ganjil atau genap nantinya akan diatur jadwal melintasi secara bergantian daerah – daerah protocol yang ada di Jakarta sesuai nomor plat kendaraannya apakah ganjil atau genap, seperti Sudirman,Pancoran,dan daerah – daerah rawan macet yang ada di Jakarta.
            Dengan adanya sistem Plat nomor ganjil dan genap ini, diharapkan nantinya masalah kemacetan di Jakarta akan berkurang. Sudah banyak Negara di dunia yang menerapkan sistem ini, seperti Kolombia di kota Bogota, Mexico, dan di Asia, China sudah menerapkan sistem Plat nomor ganjil dan genap ini.

           

Persaingan di Inter Island Cup 2012 semakin sengit



            Inter Island Cup 2012 merupakan sebuah ajang turnamen pramusim yang diadakan setiap tahunnya sebagai bagian dari penyambutan bergulirnya musim liga baru Indonesia Super League 2012 / 2013. Ajang ini diikuti 16 tim yang terbagi dalam 4 grup masing – masing grup diisi dengan 4 klub yang berajang di liga kasta tertinggi Indonesia yaitu ISL (Indonesia Super League).
            16 tim tersebut mewakili masing – masing pulau besar yang ada di Indonesia. Tim tersebut adalah Sriwijaya FC, Persija, Persita, dan PSPS yang tergabung di dalam grup A. Di grup B ada Persib,Persidafon, Persegres, Persepam. Di grup C terdapat klub Arema Pelita, Persipura, Persiwa, Persela. Dan di grup D terdapat Persisam, Mitra Kukar, Persiba, dan PS Barito Putra.



            Ke 16 tim tersebut akan memperebutkan masing – masing 1 tempat dari masing grup agar dapat lolos dari grup menuju Semifinal, Di grup A Sriwijaya FC,dan Persija menjadi unggulan, grup B ada Persib, grup C ada Arema Pelita, dan Persipura yang jadi unggulan untuk lolos dan di grup D ada persisam, dan Mitra Kukar.
            Klub yang sudah lolos ke semifinal hingga saat ini adalah di grup B ada Persib, grup C ada Persipura, dan di grup D Persisam lolos ke semifinal setelah sapu bersih 3 kemenangan dari 3 kali main. Sementara di grup A pertandingan Sriwijaya FC vs Persita wajib ditunggu siapakah yang akan menjadi wakil dari grup A ini.

Kasus Dualisme Kepengurusan Timnas belum usai



           10 Desember 2012 adalah waktu tenggang terakhir yang diberikan FIFA sebagai induk organisasi sepak bola di dunia kepada timnas Indonesia dalam menyelesaikan masalah Dualisme kepengurusan timnas yang berujung pada dualisme timnas.PSSI versi ketua PSSI Djohar Arifin telah menyiapkan kongres di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan PSSI KPSI atau Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia melalui ketuanya yaitu La Nyala Mataliti juga tak mau kalah mengadakan kongres Tandingan di Hotel Sultan, Jakarta yang rencananya keduanya akan di selenggarakan pada tanggal 10 Desember 2012.
            Tepat 10 Desember 2012 kedua kongres tersebut di gelar bersamaan, di 2 kota berbeda yaitu Palangkaraya dan Jakarta. Kongres PSSI KPSI pimpinan La Nyala Mataliti dihadiri oleh perwakilan KONI dan perwakilan klub – klub dari Liga Super Indonesia. Sedangkan kongres Palangkaraya pimpinan ketua umum Djohar Arifin di hadiri wakil dari AFC ( Federasi klub se Asia ) dan beberapa perwakilan dari klub Indonesia Premiere League.


            Kongres di Jakarta digelar di hotel Sultan dengan nyaman dan aman di gelar kurang lebih selama 3 jam dan menghasilkan beberapa point hasil kongres yaitu mengembalikan Indonesia ke peringkat 129 FIFA. Sedangkan kongres Palangkaraya tidak mendapat rekomendasi izin dari pemerintah yang sementara dipegang Menteri Pengganti Sementara Menpora Agung Laksono karena ditinggal Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng yang mengundurkan diri akibat status tersangka korupsi sport centre hambalang yang ditetapkan kpk kepadanya beberapa waktu yang lalu, serta tidak mendapatkan izin untuk melakukan kongres di kota tersebut oleh kepolisian setempat.
            Dengan kejadian yang ada seperti ini, masyarakat pecinta sepak bola tanah air tentunya ingin melihat dan merindukan kembali PSSI yang dahulu yang mewakili seluruh aspirasi masyarakat sepak bola nusantara, tidak seperti saat ini yang terpecah belah oleh kepentingan individu ataupun kelompok. Masyarakat Indonesia pun tentu tidak mau melihat timnas negaranya tidak bisa tampil kembali di ajang internasional kembali di kemudian hari akibat dualisme kepengurusan timnas Indonesia yang tak kunjung usai.

Insiden Pelemparan Koin di Derby Manchester



            2 hari yang lalu tepatnya derby Manchester Liga Inggris digelar antara tuan rumah Manchester City melawan kubu tamu Manchester United. Duel yang bertajuk “Derby of Manchester” ini menyajikan sebuah pertandingan klasik satu kota Manchester yang sangat bergengsi, tidak hanya memperaruhkan 3 poin di dalam pertandingan ini, namun gengsi dan harga diri dari masing – masing klub dipertaruhkan di dalam duel kali ini.
            Pukul 20.30 WIB kick off pertandingan ini dimulai. Banyak jual beli serangan yang ditawarkan kedua klub namun Manchester United yang bertindak sebagai kubu tamu unggul terlebih dahulu melalui gol Wayne Rooney setelah mengelabuhi 2 orang centre back Manchester City. Manchester City mencoba membalas namun selalu gagal, hingga akhirnya kembali Wayne Rooney yang menyatatkan namanya di papan skor kembali setelah gol cantiknya bersarang di gawang Manchester City kawalan Joe Hart melalui assist atau umpan datar Rafael da Silva. Manchester United unggul 0 – 2 hingga waktu babak pertama usai.

 
 
            Di babak kedua kembali Manchester City mengambil inisiatif serangan yang dimotori kedua gelandangnya yaitu Silva dan Yaya Toure. Hingga akhirnya kesabaran mereka berbuah manis lewat gol Yaya toure dan di samakan kedudukannya menjadi 2 – 2 melalui gol Pablo Zabaletta yang tidak terkawal sama sekali di depan mulut gawang dari Manchester United.
            Namun alih – alih pertandingan akan berakhir imbang karena waktu telah menunjukkan 90 menit ditambah waktu injury time atau waktu tambahan 4 menit, pada menit 92 lewat 40 detik kira – kira terjadi pelanggaran di depan kotak penalty Manchester City, dan berbuah tendangan bebas bagi Manchester United.
            Yang bersiap melakukan eksekusi tendangan bebas adalah Wayne Rooney dan Robin Van Persie, 2 orang striker yang dimainkan pelatih Sir Alex Ferguson sejak awal. Keduanya berdiskusi siapakah yang akan melakukan eksekusi namun yang akan menjadi eksekutor adalah Robin Van Persie, dengan tendangan kaki kirinya yang kencang dan terarah ditammbah sedikit mengenai kaki pemain Manchester City yaitu Samir Nasri yang mengakibatkan arah bola menjadi tidak tertebak oleh penjaga gawang City, Joe Hart kea rah pojok kanan gawangnya,dan berbuah gol spektakuler.Manchester United kembali unggul 2 – 3 hingga babak kedua usai.
            Namun saat gol Robin Van persie,semua pemain Manchester United merayakan gol ini termasuk Rio Ferdinand salah satu Bek dari MU. Disaat Ferdinand merayakan di dekat penonton Manchester City, ada fans City yang melemparkan koin kea rah wajah dari bek MU tersebut berulang kali hingga bagian pelipis dari wajah bek MU tersebut berdarah. Hingga kini kasus ini terus ditangani oleh polisi Manchester, kabarnya dari 13 orang yang dimintai keterangan atas insiden ini, 9 orang ditangkap.